Cahaya Opick Makin Berpendar dengan Album Sang Maha Cahaya
A
A
A
Ramadhan tiba, saatnya Opick menyapa penggemarnya lewat karya baru. Sejak melempar album Istighfar, tahun 2005, penyanyi religi asal Jember, Jawa Timur ini memang tak pernah absen menelurkan album.
Tahun ini, Opick menyajikan album baru berjudul Sang Maha Cahaya. Inilah album ke-12 yang dimiliki penyanyi, pencipta lagu dan produser bernama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus itu.
Ada 10 tembang baru yang disajikan Opick dalam album yang diproduksi Nadahijrah/Forte Records ini. Lagu-lagu itu seperti biasa membingkai lirik-lirik menyentuh torehan Opick yang merupakan hasil kontemplasinya pada usaha kedekatannya dengan Sang Khalik.
Opick memang terhitung pencipta lagu produktif. Ketika sebagian musikus atau penyanyi memilih lagu-lagu religi sebagai ‘sempalan’ karya, tapi Opick memilih jalan sunyi sejak awal.
Sejak 11 tahun lalu, Opick hanya menghasilkan album pop religi yang kesemuanya lagu ciptaan sendiri, meski beberapa lagu ciptaannya yang agak mainstream dinyanyikan penyanyi lain.
Juliane Andanti , produser Nadahijrah/Forte Records mengakui demand terhadap karya-karya Opick masih tinggi. Padahal, kondisi industri musik seringkali tak seramah dulu, dalam konteks penjualan CD album.
“Orang masih menanti karya baru Opick. Itu yang membesarkan hati kami dan membuat kami selalu semangat menggarap album Opick setiap jelang Ramadhan,” papar Danti, sapaan akrab produser muda ini.
Fakta bahwa Opick masih produktif dan tak habis menelurkan karya juga menjadi pertimbangan produser selalu mendukung ayah dari lima anak ini. Di album Sang Maha Cahaya, produser kembali bekerja sama dengan jaringan Alfamidi dan Lawson untuk mendistribuskan CD album ini.
“Tahun ini adalah kedua kalinya CD Album exclusive Opick hadir di Alfamidi dan Lawson, hal ini tidak terlepas dari kesuksesan hasil penjualan pada album Opick sebelumnya yang juga di jual di Alfamidi dan Lawson, yaitu CD Album Salam Rindu Ya Musthofa yang berhasil meraih double Platinum,” tutur Rini Hestrinalia, GM Marketing Alfamidi & Lawson.
Opick sendiri terhitung santai menanggapi kekhawatiran sebagian pelaku seni soal kondisi industri musik. “Saya intinya bekerja membuat lagu. Menghasilkan karya. Meski hanya ibu saya yang membeli CD album saya,” kata dia.
Album-album Opick selalu di apresiasi penggemar. Album perdana Istighfar laris manis hampir 1 juta keping di tahun 2005. Setelah itu dihasilkan album-album selanjutnya seperti Semesta Bertasbih (2006), Ya Rahman (2007), Cahaya Hati (2008), Di Bawah LangitMu (2009), Shollu Ala Muhammad (2010), The Best of Opick (2011), Salam Ya Rosulullah (2012), Ya Maulana (2013), Sahabat Sejati (2014) dan Salam Rindu Ya Musthofa (2015).
Acara peluncuran album baru Opick dikemas dalam bentuk mini konser di Auditorium Abdul Rahman Saleh, RRI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2016 malam. “Saya ingin konser di depan teman-teman dan wartawan,” ujar Opick.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan double Platinum kepada perwakilan manajemen Alfamidi & Lawson, Yohanes Santoso (Direktur Operasional) dan Opick oleh pihak label Nadahijrah/Forte Records.
Rini juga menambahkan, sama halnya dengan tahun lalu, peluncuran album ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. “Kami ingin memberikan sesuatu yang spesial dan bermakna bagi masyarakat dalam menyambut bulan suci ramadhan ini, yaitu dengan kehadiran album terbaru Opick, Sang Maha Cahaya, harapan kami album ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan penjualannya dapat melampaui kesuksesan album Opick tahun lalu,” ucap Rini.
Opick menampilkan beberapa hit lama dan juga lagu baru dari album Sang Maha Cahaya. Lagu-lagu baru itu, rata-rata bertema tentang ekspresi seorang hamba yang mengakui kebesaran Sang Khalik. Selain lagu Sang Maha Cahaya yang menjadi single jagoan, ada juga Ya Robbana, Allah Engkau Dekat dan Allah Allah Hu Allah.
Tahun ini, Opick menyajikan album baru berjudul Sang Maha Cahaya. Inilah album ke-12 yang dimiliki penyanyi, pencipta lagu dan produser bernama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus itu.
Ada 10 tembang baru yang disajikan Opick dalam album yang diproduksi Nadahijrah/Forte Records ini. Lagu-lagu itu seperti biasa membingkai lirik-lirik menyentuh torehan Opick yang merupakan hasil kontemplasinya pada usaha kedekatannya dengan Sang Khalik.
Opick memang terhitung pencipta lagu produktif. Ketika sebagian musikus atau penyanyi memilih lagu-lagu religi sebagai ‘sempalan’ karya, tapi Opick memilih jalan sunyi sejak awal.
Sejak 11 tahun lalu, Opick hanya menghasilkan album pop religi yang kesemuanya lagu ciptaan sendiri, meski beberapa lagu ciptaannya yang agak mainstream dinyanyikan penyanyi lain.
Juliane Andanti , produser Nadahijrah/Forte Records mengakui demand terhadap karya-karya Opick masih tinggi. Padahal, kondisi industri musik seringkali tak seramah dulu, dalam konteks penjualan CD album.
“Orang masih menanti karya baru Opick. Itu yang membesarkan hati kami dan membuat kami selalu semangat menggarap album Opick setiap jelang Ramadhan,” papar Danti, sapaan akrab produser muda ini.
Fakta bahwa Opick masih produktif dan tak habis menelurkan karya juga menjadi pertimbangan produser selalu mendukung ayah dari lima anak ini. Di album Sang Maha Cahaya, produser kembali bekerja sama dengan jaringan Alfamidi dan Lawson untuk mendistribuskan CD album ini.
“Tahun ini adalah kedua kalinya CD Album exclusive Opick hadir di Alfamidi dan Lawson, hal ini tidak terlepas dari kesuksesan hasil penjualan pada album Opick sebelumnya yang juga di jual di Alfamidi dan Lawson, yaitu CD Album Salam Rindu Ya Musthofa yang berhasil meraih double Platinum,” tutur Rini Hestrinalia, GM Marketing Alfamidi & Lawson.
Opick sendiri terhitung santai menanggapi kekhawatiran sebagian pelaku seni soal kondisi industri musik. “Saya intinya bekerja membuat lagu. Menghasilkan karya. Meski hanya ibu saya yang membeli CD album saya,” kata dia.
Album-album Opick selalu di apresiasi penggemar. Album perdana Istighfar laris manis hampir 1 juta keping di tahun 2005. Setelah itu dihasilkan album-album selanjutnya seperti Semesta Bertasbih (2006), Ya Rahman (2007), Cahaya Hati (2008), Di Bawah LangitMu (2009), Shollu Ala Muhammad (2010), The Best of Opick (2011), Salam Ya Rosulullah (2012), Ya Maulana (2013), Sahabat Sejati (2014) dan Salam Rindu Ya Musthofa (2015).
Acara peluncuran album baru Opick dikemas dalam bentuk mini konser di Auditorium Abdul Rahman Saleh, RRI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2016 malam. “Saya ingin konser di depan teman-teman dan wartawan,” ujar Opick.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan double Platinum kepada perwakilan manajemen Alfamidi & Lawson, Yohanes Santoso (Direktur Operasional) dan Opick oleh pihak label Nadahijrah/Forte Records.
Rini juga menambahkan, sama halnya dengan tahun lalu, peluncuran album ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. “Kami ingin memberikan sesuatu yang spesial dan bermakna bagi masyarakat dalam menyambut bulan suci ramadhan ini, yaitu dengan kehadiran album terbaru Opick, Sang Maha Cahaya, harapan kami album ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan penjualannya dapat melampaui kesuksesan album Opick tahun lalu,” ucap Rini.
Opick menampilkan beberapa hit lama dan juga lagu baru dari album Sang Maha Cahaya. Lagu-lagu baru itu, rata-rata bertema tentang ekspresi seorang hamba yang mengakui kebesaran Sang Khalik. Selain lagu Sang Maha Cahaya yang menjadi single jagoan, ada juga Ya Robbana, Allah Engkau Dekat dan Allah Allah Hu Allah.
(alv)